Skip to main content

Posts

Showing posts from 2007

Olok-olok Tahun Baru

Jangan percaya dengan keharusan bahwa setiap pergantian tahun harus dirayakan, harus membuat kita gembira ria sambil lupa diri. Besok pagi tanggal 1 Januari 2008, Anda akan mendapati bahwa sinar mentari yang hadir tetaplah sama seperti kemarin. Hujan yang turun atau mendung yang menggantung adalah warisan masa lalu yang itu-itu juga. Tahun baru bukan urusan negara, bukan urusan anak istri, bukan urusan pacar, bukan urusan betapa kencang terompet kita tiup dalam suka cita. Tahun baru semata-mata urusan pribadi masing-masing kita: just for you and you are alone . Jadi saya menyebut setiap Hiburan bertajuk Old & New adalah olok-olok. Menonton televisi siaran langsung tahun baru adalah olok-olok. Terompet adalah olok-olok. Pesta kembang api adalah olok-olok. Berkumpul menghitung detikan menjelang jam 12 malam adalah olok-olok. Nasib kita, kebahagiaan dan kesedihan kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Kita bisa bahagia setiap hari dan merayakan diam-diam rasa syukur atas kehidupan

Preview Komik Kecoa

Sekali Lagi: Sholat dan Sedekah

Jika Anda hari ini sedang berada di bumi yang tergenang air setinggi dada atau sepohon kelapa, jika hari ini Anda sedang merintih di ruang gawat darurat rumah sakit akibat bencana, jika saat ini Anda sedang berada di lorong gelap setelah tanah longsor mengubur rumah Anda, jika rasanya beban hidup di dunia ini sudah tak sanggup lagi kita tanggungkan saking beratnya: serahkan semuanya pada Allah dengan mengerjakan sholat dan sedekah . Jika Anda hari ini tidur di kasur empuk berselimut tebal dalam ruangan Full AC yang dijamin tidak bocor, jika hari ini Anda membaca postingan saya ini via hotspot sambil nyruput secangkir vanilla latte di Starbucks, jika di penghujung tahun ini ratusan milyar proyek bisnis Anda sedang dirayakan setelah kontraknya Anda menangkan, jika rasanya dunia bagai surga dan tak ada satupun masalah yang nampak di mata Anda yang fana: ingatlah pada Allah dengan mengerjakan sholat dan sedekah . Lho, mengapa dunia yang kontras bertolak belakang ini memerlukan formula yan

Keberuntungan

Berapa banyak pun latihan, betapa berhati-hatinya pun, hanya masalah keberuntungan kamu akan terbunuh atau tidak. Seberapa pun kuatnya dirimu, saat kau berada di tempat dan waktu yang salah, kau akan terbunuh. Mereka yang pulang hidup-hidup dari peperangan adalah orang yang beruntung, bukannya yang paling unggul. - Kutipan bebas dari Thin Red Line -

Saya Tak Sanggup Menolong...

Saat itu jam 16.00 lalu lintas di jalan menuju Godean macet, di tengah kemacetan ada 2 mobil berhenti di tengah jalan posisinya agak meyamping. Empat orang laki-laki berperawakan besar turun dari mobil yang di depan, tanpa ba bi bu memukuli sopir yang ada di dalam mobil belakangnya. Pengemudi naas itu tidak berdaya dan hanya bertahan mukanya ditonjokin, terlihat darah mulai mengucur. Tapi empat orang pengeroyoknya tak peduli dan terus memukul dari jendela yang terbuka, lalu menggedor kap dan atap mobil. Beringas sekali! Mungkin tadi ada serempetan atau tabrakan kecil, saya kurang tahu. Lalu seorang perempuan keluar dari mobil yang di belakang dan mencoba menghentikan pemukulan, tapi justru perlakuan kasar diterimanya. Dia didorong tepat di muka oleh seorang laki-laki dengan sangat kasar sambil mengeluarkan sumpah serapah. Setelah puas menghajar, mereka berempatpun masuk mobil lagi dan dengan kasar menstarter mobilnya keluar dari kerumunan. Tinggal pengemudi mobil babak belur berdarah d

Sahabat Sinterklas

Buat pengunjung setia blog ini saya sampaikan: Met Natalan en Tahun Baruan, Guys :) Mari rayakan dan sambut 2008 dengan penuh syukur, kreatif en fun, yeahh... semangat dunk!!! (Thanx to Mas Heru untuk penampilannya yang sangat prima sebagai Kijang Sinterklas berhati emas)

Saya Belum

Saya belum bikin resolusi untuk tahun 2008. Saya belum bikin list calon penerima Mybothsides Award 2007. Saya belum menentukan tanggal pernikahan. Saya belum posting blog lagi secara teratur. Saya belum menyelesaikan beberapa pekerjaan kantor. Saya belum beresin urusan pindahan rumah. Saya belum tobat (lagi). Saya belum menulis diary. Saya belum... Saya belum... Saya belum... Sudah 5 hari ini saya dianugerahi Allah demam tinggi, hidung mampet dan sakit kepala yang alhamdulillah bikin saya tak bisa bekerja maksimal: saya bahkan tak bisa undur diri sekejap untuk memasukkan rongsokan tubuh saya ke tempat beristirahat yang lebih nyaman. Saya ini manusia tak tahu diuntung, punya tubuh titipan Tuhan pakenya sembarangan. Terus menerus dihajar pekerjaan dan pemikiran yang memeras keringat dan syaraf: mencapai puncaknya saat saya memutuskan untuk pulang ke Rembang setelah memberikan pelatihan pada dosen-dosen ASDI di Solo. Perjalanan nonstop sepanjang 18 jam membuat tubuh saya berteriak-teriak

Support World Silent Day

Saatnya Indonesia maju ke depan menyelamatkan dunia: seharusnya dari dulu begitu! Hari ini saya beroleh berkah karena desain kampanye World Silent Day alias Hari Nyepi Internasional ternyata dibikin oleh sahabat saya Pak Eko (mantan Creative Head Petakumpet): wahhh, bener-bener bikin bangga! Bukan sekedar karena international taste -nya pada desain ini begitu kuat, tapi justru inilah wujud riil sumbangan dunia kreatif untuk menyentuh hati umat manusia agar care pada bumi tempatnya hidup. Ini juga bukti bahwa Indonesia sangat kuat aspek persaudaraannya: Hari Nyepi berasal dari ritual umat Hindu dan sebagai seorang muslim saya pikir nilai positifnya dalam konteks muamalah (hubungan sosial) luar biasa. Pak Eko-pun pasti juga tak ribut mempersoalkan Islami atau tidaknya ide ini. Jika ini bisa terwujud jadi sebuah gerakan internasional: alangkah bahagianya saya, alangkah bahagianya negeri ini, juga seluruh dunia layak menyambutnya dengan tangan dan hati terbuka. Semoga dunia internation

Tentang Polling Itu

Akhirnya, 123 suara memberikan pendapatnya di polling sederhana hasil coba-coba fasilitas baru blogger. Jumlah korespondennya mungkin tak cukup untuk menjadikan polling ini valid, tapi saya ingin mengambil sisi positifnya: setruman semangat karena 55% koresponden menginginkan ada buku lahir dari 'blog latihan' ini yang lahirnya karena dikompori Pak Eko dan gara-gara ada heboh blogger Jogja ditangkap polisi dulu itu. Sekarang ia jadi teman baik saya (mungkin karena saya bukan polisi). Bukannya saya ingin ikut-ikutan ditangkap polisi, karena emang udah pernah (saat razia SIM atau helm standar), tapi saya merasa bahwa blog is so powerfull . Dan kenyataan bahwa 45% masih ragu-ragu, merasa belum saatnya bahkan menolak menunjukkan bahwa saya masih harus banyak belajar lagi : masih banyak bolong dan kekurangan yang mesti diperbaiki jika ingin jadi lebih baik dan terus maju. Percayalah saya tak akan lelah untuk terus merasa lapar dan bodoh. Btw, terima kasih untuk teman-teman ba

Idenya Keren

Stiker ini nemu di warung bakso deket UNY. Sebenernya sih biasa aja, tapi ide dan copy writingnya TOP! Mungkin inilah deskripsi yang mendekati prinsip ideal copy writing: satu kata mungkin kurang, tapi dua kata mungkin terlalu banyak.

Tempat Berteduh

Kejadian ini saya alami - kalo tidak salah ingat - saat saya masih kelas 5 SD. Saat itu bersama ayah saya naik motor dari Rembang ke Sragen. Motornya Honda CB 70, jarak tersebut ditempuh dalam 5 jam-an. Karena masih kecil, saya biasanya dibonceng di depan. Duduk di atas tanki bensin. Menjelang maghrib sekitar jam 17.30 kami mulai masuk kota Sragen saat tiba-tiba hujan mengguyur deras. Karena tak bawa jas hujan, ayah saya meminggirkan motor dan kita berteduh di bawah teras sebuah toko yang tampak tua dan kebetulan sedang tutup. Tapi beberapa bagian baju telah terlanjur basah sehingga saya yang kecil mulai merasa dingin. Kami ada di situ kurang lebih seperempat jam dan hujan belum juga reda. Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan tampaklah pemilik rumah, seorang Tionghoa tua yang tertatih-tatih membuka pintu kayu yang emang berat dan besar. Dia berkata,"Sini masuk dulu, minum teh di dalam." Ayah saya terkejut, sayapun demikian. Ayah berkata demi sopan santun,"Terima k

Bad Dayz

Saat hari buruk datang, apa yang akan kau lakukan? Kemarin, saya berangkat ke Jakarta. Berangkatnya agak pagi karena ada titipan dari seorang kolega dan janjian ketemu di bandara. Dan ada satu lagi titipan klien, mesti nyampe Jakarta jam 12 siang. Berikut beberapa kejadian yang saya alami hari itu: Pesawat saya delay dari jam 08.40 menjadi 09.00 Sampai Jakarta udah jam10.00 lebih nungguin bagasinya molor lalu naik Damri, ketiduran buru-buru turun di Gambir jam 11.45. Buku saya Ultimate Money Machine -nya Robert G. Allen ketinggalan di bawah kursi. Saat mau kembali buat ngambil, malah bingung karena kurang lebih 10 bis Damri di Gambir. Tadi saya naik bis yang mana? Naik Taxi Bluebird di Gambir dapet sopir yang gak hafal jalan, diminta nanyain alamat malah balik minta saya yang nanyain. Waktu mau turun, ongkosnya Rp 15.000,- tapi uang Rp 50.000,- gak ada kembaliannya. Mmmm.. akhirnya tanpa kembalian. Titipan klien diterima on time . Tapi kolega yang titip tadi malah pulang ke Jogja dan g

Agenda Acara Citra Pariwara 2007

Berikut agenda acara nya . Siapa tahu ada temen-temen yang perlu dicopy aja. Insya Alllah saya datang, semoga lebih gayeng tahun ini...

Sukses itu Berbahaya

Kesuksesan adalah kegagalan yang tertunda . Entah kenapa saya kok menyenangi kutipan plesetan begini. Karena yang saya alami, kalo kita sedang sukses rasanya gampang banget merasa bangga. Merasa apa-apa bisa, merasa tak ada orang lain yang lebih baik dari kita. Dan setahu saya disitulah bahayanya. Karena formula kesuksesan sering tak bisa diulang, melainkan harus dipikirkan ulang terus menerus. Kesuksesan tak pernah sempurna, makanya kita mesti waspada. Saat kita melewati sebuah tikungan dalam perjalanan ke masa depan, kita tak pernah tahu apa yang menunggu di baliknya. Kesuksesan adalah saudara kembar kegagalan: hanya bentuk dan rasanya yang tidak sama. Jika saat ini Anda masih berkubang kegagalan, tersenyumlah. Jika saat ini Anda sedang menikmati kesuksesan, berbagilah. Kedua hal tersebut tak abadi. Saat situasi sebaliknya terjadi - baik pelan-pelan maupun tiba-tiba - kita tak lantas kaget, euphoria dan lupa diri. Dan jangan lupa bersyukur, inilah wujud kesuksesan yang sesungguhnya.

Kuliah Umum Tentang Koran Merapi

Buat temen-temen mahasiswa Atmajaya peserta kuliah umum saya kemarin, berikut beberapa sample materi promosi Koran Merapi untuk menambah wawasan. Jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan silakan email saya di arief_009@yahoo.com

Ada yang Baru

Thanks to Pak Eko , website Petakumpet kini berganti tampilan. Sangat melegakan melihatnya berubah dari dominan hitam bergeser ke putih, terasa lebih dinamis dan lebih menjual (Hallahh!)

Usulan Buat PSSI

Buat calon pengganti Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, saya punya usulan yang sangat serius: jadikan Jose Mourinho Pelatih Timnas Indonesia . Masa' orang-orang super kaya Indoensia kalah sama Thaksin Sinawatra yang mampu bayar Sven Goran Ericsson? Duuh, Pak Putera Sampoerna, Pak Budi Hartono (Djarum), Aburizal Bakrie.. tolong dunk do something for this lovely country . Jika bener Mourinho jadi pelatih Timnas, saya janji akan beli kostum asli timnas buat dipake ngantor deh. Demi Indonesia apa sih yang enggak?

Demi Perdamaian

Menurut Anda, apa yang perlu dilakukan bangsa Indonesia agar bisa hidup damai dengan Malaysia? a. Mengakui Isabella sebagai lagu nasional Indonesia b. Mendirikan Partai TKI di Malaysia c. Menawarkan pindah KTP Indonesia kepada Siti Nurhaliza d. Mengekspor lumpur Lapindo ke Malaysia e. Obbie Mesakh mengarangkan lagu nasional untuk Malaysia

Belajar Adil

Menurut Anda, jika seorang polisi naik kendaraan roda dua melewati sebuah operasi SIM & STNK yang diadakan kepolisian, dia akan tetap diperiksa atau dipersilakan tanpa diperiksa?

Muka Bloon Mana Dipercaya Orang?

Cuma mau cerita pengalaman kecil aja. Jumat sore kemarin, saya harus transfer uang sejumlah 300 ribu ke rek Mandiri. Rencananya mau lewat bank, tapi tak sempat setor ke Mandiri sampai baknya tutup jam 15.00 sementara saya adanya cash . Lalu disetorlah ke mesin setor BCA, karena di Jogja Mandiri tak punya mesin setor. Mikirnya sih nanti akan ditransfer ke Mandiri lewat ATM Bersama. Tapi sampai malem nyoba ATM kemana-mana hasilnya nihil. Bisanya cuma cek saldo ama tarik tunai aja, transfer tidak bisa. Dan bank tentu saja tutup. Saya nyari teman yang punya ATM Mandiri tidak ketemu, yang ketemu saldonya tak cukup. Alhasil, saya nyoba cara tradisional: nunggu di ATM Mandiri buat nitip transfer ke orang yang mau ambil duit. Nanti saya akan minta mereka transfer dan bukti transfernya saya tukar uang cash. Simple banget. Pikir saya, toh cuma 300 ribu ini. Tapi ternyata, setiap orang yang saya temui mukanya jadi aneh: sepertinya takut dan tak ada satupun yang mau menolong. Beberapa malah curiga

Keajaiban Diam-diam...

Saat itu tahun 1995, di kontrakan Kuncen. Ada Itok, Udin, saya dan Eri. Yang lain saya lupa, tapi kita ngobrol tentang Studio Petakumpet: bagaimana membagi pekerjaan dan hasilnya (untungnya). Waktu itu ada yang bilang,”Pren, kita gak bisa begini terus. Kerja selesai lalu untungnya dibagi semua, lagipula belum ada aturannya sehingga tergantung koordinatornya siapa. Kalo koordinatornya adil, semua akan hepi. Tapi jika tidak? Sekarang mungkin belum terasa masalahnya karena kita baru bagi-bagi seratus atau dua ratus ribu rupiah . Tapi kalo besok yang dibagi seratus atau dua ratus juta gimana? Apa gak malah jadi bertengkar hebat antar teman? Dan sekarang di tahun 2007, kita bicara lebih dari seratus dua ratus juta dan syukurlah semua sudah ada aturannya sehingga tak perlu bertengkar antar teman. Pada saat bikin Company Profile bertema Fresh Ideas for a New World tahun 1998, oranye sebagai warna korporate Petakumpet disepakati: tanpa konsep dan alasan apa-apa kecuali terlihat semangat dan se

Ada Titipan dari Langit Ketujuh

Preview Tekyan Page 1, 2, 3

Tekyan diterbitkan oleh Balai Pustaka, merupakan pemenang lomba cergam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mengambil tema sosial yang sangat relevan dan jarang dimunculkan dalam komik Indonesia: tentang anak jalanan. Dari kisah si anak jalanan (istilah jalanannya: tekyan ), kita dibawa menengok secercah suasana gerakan reformasi 1997-1998. Salah satu sindiran nakal dalam komik ini adalah gambaran sipir penjara yang mirip sekali dengan (mantan presiden) Soeharto. Masih bisa ditemui di toko-toko buku atau saat pameran buku IKAPI. Anda yang suka ini mungkin tertarik pula membaca Kecoak , Ayam Majapahit, dan Panggil Aku Wartini Saja. - Comment Ruang Baca Edisi Cetak Tempo , 26 Februari 2006 -

Busy Monday

What a busy day! Start woke up at 4 am, watching Die Hard 3 (With Vengeance), at 6 doing some design works with a cup of hot coffee. Wrote and checked new emails. Meeting in the morning, some instruction to staffs, going outside to meet client (Angkasapura, Plaza Ambarrukmo), PPPI meeting, back to office in hard rain (some billboard's falling down), meeting with President Director, some instructions to staffs (again), writing letters to clients (so many letters today), took a bath in the office (give time to go home), start working again... Finally, there's time to write blog for a while. Thank God! But, my day hasn't over yet. Time counting... Go go go....

Bisnis yang Dholim

Tahukah Anda bahwa di negeri ini: orang miskin memberi harta pada orang kaya, orang bodoh memberi nafkah pada orang pinter dan perusahaan kecil memperkaya perusahaan raksasa? Dan segeralah terkejut: sistem seperti ini telah berlangsung begitu lama dan hampir setiap orang melihatnya sebagai kewajaran, sebagai sesuatu yang baik-baik saja. Satu contoh, berapa jam waktu yang dihabiskan masyarakat kita untuk nonton sinetron sampah dengan sukarela? Rata-ratanya sekitar 1 - 2 jam sehari, atau malah lebih. Berapa banyak iklan yang tayang pada durasi 1-2 jam tersebut? Mungkin lebih 30 iklan. Berapa tarif iklan 30 detiknya? Sekitar 5 - 15 juta rupiah tergantung rating acaranya. Siapa yang paling untung? Para pembuat sinetron sampah. Para pengiklan. Siapa yang dalam rantai makanan paling dirugikan? Ya mayoritas masyarakat kita. Dan sialnya, kita nggak nyadar. Atau sadar, tapi tetap nontoooon terus... Contoh kedua, lihat anak-anak kita yang sekarang sekolah dari mulai SD sampai SMU. Lihat buku pel

Mengajari Orang Berdoa

Ini cerita yang saya kutip dari seorang teman. Di pintu surga, seorang kyai terkejut. Di depan antriannya ada seorang sopir: yang jika dilihat dari sisi apapun takkan bisa lebih sholeh darinya. Maka kyaipun bertanya pada malaikat penjaga,"Maaf lho mas malaikat.. Bukannya saya mau protes, tapi mengapa pak sopir ini antriannya ada di depan saya. Padahal (sambil membetulkan sorbannya) saya kan - ehem.. maaf lho - lebih banyak ibadahnya..." Malaikat tersenyum dan balik bertanya,"Pak Kyai, berapa orang yang pernah belajar doa padamu dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh?" "Yang belajar tak terhitung, mungkin ribuan.. Tapi saya tak tahu berapa yang sungguh-sungguh mengamalkan doanya.." Malaikat kembali tersenyum dan berkata,"Makanya antrean Anda di belakang sopir bis ini, dia lebih banyak mengajak orang berdoa ketimbang Anda. Saat di dunia, dia memang tak banyak ibadahnya. Selama 40 tahun jadi sopir ia justru sering ugal-ugalan nyopirnya. Dan saat dia n

The Next Big Thing

Rasanya gak sabar nunggu waktu itu datang: energi buat menyalakan industri kreatif berbasis komik meledak-ledak, tak dapat lagi ditahan. Tapi bikin komik lagi bukan sekedar klangenan alias cinta monyet semata. Ndak cuma hobi, ndak cuma balas dendam. Setelah ngobrol panjang selepas lebaran kemarin, rasanya memang dunia komik Indonesia perlu mendapat tamparan super keras sekali lagi buat bangun! Dan kamipun berkumpul: Yudi Sulistya (Senior Illustrator Petakumpet, Juara Komik Nasional), Apriyadi Kusbiantoro (Studio Urakurek, Animator Iklan, Juara Komik Nasional), Eri Setiyono (Infinite Frameworks, Animator, Multimedia Designer, Juara Komik Nasional), Ahmad Faisal Ismail (Sebikom, Kreator Sukribo Kompas, Juara Komik Nasional) dan saya (tukang bikin minum, motongin kertas dan juru ketik) untuk membicarakan project serius ini. Dan projectpun dimulai: kami butuh satu tahun (tanpa diskon) hanya untuk bikin script yang inspired , baik untuk komik-komik kami yang di-reborn maupun judul ya

Iseng

Hujan begitu deras di luar, saya terjebak di Dunkin Donuts Plaza Ambarrukmo. Tadi barusan present logo Ambarrukmo Phone Market. Karena kalo mau dapet internet akses mesti beli secangkir kopi dulu: jadi deh bekerja di Dunkin siang ini. Cek email, revisi desain logo, kontak klien-klien. Not so bad lah, thanx to Macbook. Kalo dulu laptop Toshibanya gak bisa wifi, jadi rasanya beruntung sekali hari ini. Mmmm.. gak terasa kopinya dah mau abis, dan kayaknya hujan mulai reda. I should go, ngejar setoran lagi. Nguber klien lagi. Sampe ketemu dengan postingan berikutnya. Hope dari tempat yang lebih cool...

Hidup Itu Rapuh

Saya punya seorang teman. Teman saya itu punya Paman. Orangnya sehat, gagah, jarang banget sakit dan selalu menjaga kesehatan. Hidupnya tidak macem-macem, berjalan wajar apa adanya. Umurnya sekitar 45 tahun. Sampai pada suatu hari, dia naik motor. Juga tidak ngebut, sekitar 40 km/jam lah. Di tengah jalan dia merasa ada yang salah, nafasnya terasa sesak. Dia berhentikan motornya, mesin dimatikan. Kunci motornya masih ada di setang, belum dilepas. Lalu dia duduk sebentar, kemudian... meninggal. Mungkin jalan hidup begini tidak terlalu mengagetkan buat Anda, cara meninggal yang lebih aneh juga pasti lebih banyak. Di koran Merapi (koran lokal Jogja) pernah diberitakan seorang Ibu sedang buang air besar di atas jumbleng (lubang yang berfungsi WC, tapi langsung gak pake diguyur). Ternyata pijakannya patah dan ibu itu masuk ke dalam jumbleng. Meninggal. Tapi inilah misterinya hidup. Apa yang kita perjuangkan sepenuh hati, apa yang kita cintai mati-matian, apa yang kita bela sampai titik darah

Arek Nekad

Biarpun capek karena jaga stand di Tradexpo 5 hari berdiri terus tanpa kursi tapi masih bisa leyeh-leyeh sambil tetap berpromosi (boleh dilangkahi tapi jangan diinjak, wa ka ka kaa... )

Hari Blogger Indonesia

Biar gak lupa aja, kalo ternyata para blogger sudah punya hari khusus untuk ngeblog secara nasional ya hari ini 27 Oktober. Kalo usul saya, Hari Blogger Indonesia ini mustinya libur nasional. Dan pada hari itu seluruh akses untuk ngeblog serta pake internet digratiskan. Nggak rugi kan kalo digratisin sehari? Gimana Pak Menteri, Ketua Asosiasi Warnet, Direktur Telkom Speedy, Ketua DPR, Pak Presiden? Gimana, setuju?

Monggo Kalo Mau Dateng

Tribute to DPS & Ethan Hawke

Ziarah ke Diri Sendiri

Menyusuri sepanjang kota yang kosong dan toko serta supermarket yang tutup. Warung makan yang tutup. Pedagang kaki lima yang tutup. Merasakan kesendirian dalam jalan yang lengang. Mencoba mengakrabi sunyi, berlebaran dalam diam. Tak ada sms, tak ada telepon basa basi, seluruh maaf sudah kusiapkan sebelum kesalahan dilakukan. Tapi entahlah apakah dunia juga menyediakan maafnya untuk di- download gratisan, juga maafnya saudara dan handai taulan atas kesalahan yang kulakukan. Sekali lagi, saya hanya perlu minggat dari tradisi, kapok oleh rutinitas dan melawan itu semua meskipun sekedar jadi negasi. Tak mudah mencari makna, tapi tak larut menjadi sekedar bebek budaya pastinya perlu diperjuangkan: kita kadang masih sungkan dan tak enak hati. Tapi relung hati terdalam juga perlu dikunjungi dan diajak silaturrahmi. Jiwa kita yang mati karena beban kerja dan tuntutan duniawi juga perlu diziarahi. Agar senyum itu mengembang dari dalam dan cahayanya menerangi yang di luar. Saat sepi menyesap, ki

Lebaran Itu...

Saat lebaran datang, pertanyaan itu hinggap: pantaskah saya lebaran? Saat takbir bergaung di sudut-sudut kota, seseorang dalam gelap mengorek-ngorek sampah mencari yang tersisa. Saat keluarga berkumpul dalam tawa riang, seorang ibu menidurkan bayinya tanpa selimut di trotoar pinggir jalan. Saat milyaran sms terkirim bertarif 300-an, sebungkus nasi hampir basipun tak mudah didapatkan. Mmmm... Mungkin tak penting benar bertanya tentang kepantasan. Ini hidup, begitulah warnanya. Setiap makhluk menerima nasibnya. Lebaran ya lebaran, tapi setelah itu hidup toh tak seluruhnya kembali suci. Tak banyak yang berubah, kasih sayang dan kemurahan yang ditempa Ramadhan pun akan kembali sunyi. Tapi jangan bersedih, Saudaraku. Tak selamanya hidup akan bergelut kesedihan dan penderitaan. Tak selamanya mereka yang berlebihan akan sanggup menikmati kemewahan itu sendirian. Lebaran selalu datang setiap tahun, membawa nikmat yang mungkin sekejap. Tapi lebaran selalu hadir di hati, untuk yang tunduk dan ik

Ngapain?

Seorang sahabat saya sarjana ilmu sosial yang lama tak jumpa suatu hari tiba-tiba bertanya: aku itu heran sama orang-orang yang tiba-tiba demam sedekah. Ngapain kalo cuma ngasih gelandangan sebungkus nasi? Besok toh mereka lapar lagi. Ngapain kalo cuma ngasih seribu rupiah, nasib pengamen kecil itu toh tak berubah. Besok pasti ngamen lagi di sini. Ngapain bagi-bagi Supermi sama orang miskin, mereka toh miskin karena malas. Lagipula, emang punya kompor? Kasih kompor dong ama minyaknya sekalian. Memberantas kemiskinan itu tidak bisa dengan memberikan ikan, you harus kasih kailnya. Klo ngasih ikan doang, you nggak mendidik mentalnya. Mereka akan terus meminta-minta, bahkan mungkin jumlahnya makin bertambah. Karena sepertinya orang-orang itu memberi sedekah niatnya cuma pengin dapat balasan rejeki dari Allah yang berlipat tapi males berfikir yang lebih sistemik. Yang memberdayakan gitu loh, bukan cuma kenyang sebentar besoknya tetep jadi gelandangan. Saya hanya menelan ludah dan menerawang

Blank!

Kadang ada waktu-waktu tertentu ketika kita merasa blank, gak tahu mau ngapain, bingung mesti gimana, mengerjakan hal yang remeh temeh padahal ada tugas besar yang harus diselesaikan. Jadinya malah bengong, gak ngapa-ngapain. Plus rasanya males banget, bahkan untuk tidur aja masih males. Ayo, siapa yang pernah ngalamin pegang mouse-nya... (nah, banyak yang pegang kan?) Sebenernya ini gejala wajar. Sangat manusiawi sehingga tak perlu kuatir. Kalo di komputer ini seperti proses download atau upload . Terlihat di monitor gak ngapa-ngapain kecuali kedip-kedip doang, tapi sebenernya di internalnya kerja keras luar biasa. Jika kapasitasnya gak kuat, bisa hang deh komputernya. Nah, jika suatu hari (ini bisa berlangsng berhari-hari bahkan berminggu-minggu) mengalami kondisi seperti ini: pikiran kita jangan dipaksa. Apapun pekerjaannya, segawat apapun, tinggalkan dulu sementara, bener-bener dilupakan. Lalu kerjakan hal-hal yang menjadi kesukaan kita, hobi misalnya. Atau sekedar bengongpun ok. A

Mencari Teladan

Rasa-rasanya memang tak mudah untuk mencari teladan di dunia yang tak sempurna ini. Atau memang tak perlu, lantaran selalu terdapat kekurangan dari siapapun tokoh yang dianggap 'pantes' jadi teladan. Tak juga presiden, penyair, pemusik, penyanyi, bahkan ustadz. Ustadz? Ya, atau kyai. Rasanya masih belum lama saat AA Gym menikah lagi, banyak umat yang sebelumnya menjadikan beliau teladan lalu berpaling tak mau datang mengaji lagi. Trus Yusuf Mansur yang sempat bikin klarifikasi ke publik lantaran 'merasa' dituduh ustadz komersil lewat postingan di sebuah blog. Juga Zainuddin MZ dai sejuta umat, kemana beliau sekarang? Bahkan Emha Ainun Nadjib atau Nurcholish Madjidpun tak luput dari aspek manusiawi: mereka tak sempurna sehingga 'dianggap' tak pantas diteladani sepenuhnya. Kita ini jadi umat ya aneh, maunya niru terus gak mencoba mengembangkan penalaran dan kreativitas sendiri untuk belajar dan mengembangkan diri dengan merdeka. Mentalitas kita itu diberi ilmu buk

The Secret of Giving

Ini adalah free download wallpaper , teksnya saya kutip dari Ust. Yusuf Mansur, silakan di-copy dan digandakan. Semoga bermanfaat sebagai sarana mengingat Allah, Sang Maha Pemberi...

Menyusun Mozaik Kebangkitan Iklan Indonesia

The future belongs to those who believe in their beautiful dreams - F. D. Roosevelt - Pada tahun 2010, sebuah agency lokal dari Indonesia terpilih sebagai Agency of The Year di Asia Pacific Adfest. Secara keseluruhan, agency-agency dari Indonesia jika digabungkan perolehan awardnya paling banyak dibanding tetangganya: Thailand, Jepang, Singapura, Malaysia dan Negara-negara lainnya. Oya, jangan lupa bahwa anak-anak muda kita kembali meraih The Best di Young Lotus Award, mengulang prestasi tahun sebelumnya. Dan di tahun 2010, senior-senior periklanan Indonesia akhirnya berhasil mengikuti jejak yuniornya dan meraih yang terbaik di AP Adfest. Ahh, semoga Anda tidak kecewa jika saya memulai tulisan ini dengan bermimpi, yang mungkin akan dianggap terlalu mengada-ada. Lagipula, saya belum pernah sekalipun hadir di perhelatan AP Adfest sehingga makin absurd-lah mimpi yang saya tuliskan. Tapi karena mimpi masih gratis, jadi saya tak perlu bayar mahal untuk bermimpi yang tinggi-tinggi. Yang saya

Tuhan Ada di Emperan Jalan

Ya, Tuhan memang ada di emperan jalan dan di pojok-pojok tak terlihat mata. Tuhan bersembunyi, takut pada segala sesuatu yang terang. Tuhan tengkurap atau berbaring, atau menerawang jauh dan kosong. Tuhan berbalut kain robek, kotor dan bau, beralas kardus dan koran bekas. Tuhan mengais-ngais sampah mencari sisa makanan yang semoga belum basi. Tuhan merintih, perutnya melilit minta diisi tapi cuma ada angin dan air comberan. Tuhan yang disembah-sembah dengan khusyuk di mesjid dalam jamaah yang wangi dan bersih, menggigil kedinginan dimangsa angin malam yang jahat. Tuhan menyapa kita semua dengan tatap mata kesakitan, kita menutup hidung dan pura-pura memandang kelap kelip lampu reklame di pertokoan raksasa. Tuhan menyingkir di pohon besar tempat orang kencing diam-diam, menikmati bau pesingnya dalam kesedihan yang tak terperikan. Tuhan sering hadir tak seperti persangkaan kita. Tuhan sering menyelinap menggoda. Kita yang harus membuka mata dan hati lebar-lebar agar kehadiran-Nya dalam h

The Godfather

Selama 2 hari berturut-turut menjelang sahur, saya memenuhi impian lama: menikmati film Godfather Part I, II, III. Total 9 CD. Impian yang berawal dari pertanyaan sederhana: saat semua orang membicarakan film lama ini dan begitu banyak bintang besar plus sutradara sekelas Francis Ford Coppola ada di dalamnya, pastilah ini bukan film biasa. Dan heii, saya belum menontonnya. Yang kedua, saya sedang mencari satu model pembelajaran tentang kepemimpinan. Setelah hampir berbulan-bulan pencarian tanpa hasil, malam itu di sebuah rental di saya menemukannya, lengkap 3 seri. Dan kuliahpun dimulai: start jam 12 malam sampai pagi tiba, 2 hari lamanya. Dan Thank God: film ini secara utuh mampu memberi deskripsi tentang warna-warni perjalanan hidup anak manusia dari lahir, tumbuh dewasa, sampai maut menjemput. Dengan karakter yang kuat dari para pemerannya serta skenario dan plot yang begitu natural: rasanya inilah film terbaik yang pernah saya tonton seumur hidup saya. Ok deh, mungkin saya berlebih

Doa yang Biasa

Tuhan, aku tidak memintamu untuk menjadikanku kaya raya karena kekayaan tak ada artinya tanpa kesadaran bahwa itu semua fana Tuhan, aku tidak memintamu untuk menjadikanku jenius luar biasa karena kejeniusan tanpa kedewasaan hanya akan menimbulkan marabahaya Tuhan, aku tidak memintamu untuk menjadikanku pemimpin masyarakat karena tanpa keikhlasan kepemimpinan hanya mengundang malapetaka Tuhan, aku tidak memintamu untuk membebaskanku dari permasalahan karena setiap masalah adalah peluang terbaik untuk memahami kehidupan Tuhan, aku tidak memintamu untuk menjadikanku pemenang karena setiap kemenangan yang masih mengalahkan bukanlah kesejatian Hanya satu yang kumintakan pada-Mu dari lubuk hatiku terdalam, izinkan aku untuk memahami segala kehendak-Mu sehingga aku tak repot-repot membawa ambisiku yang fana Sehingga saat Kau panggil aku untuk menghadap-Mu tak kusesali sedetikpun hidupku di dunia-Mu ini...

Malu Pada Anak Muda

Ini pengakuan jujur saya: rasanya usia yang beranjak pelan-pelan telah merenggut api kreativitas saya, kengototan saya, keberanian untuk breakin' the rule, anti kemapanan saya, pemberontak kecil di otak saya, spirit petualangan saya, ke'keras'an kepala saya... Begitu banyak yang pelan-pelan tanggal, seperti ular yang mlungsungi alias ganti kulit. Sialnya, kulit pengganti yang baru tak juga lebih baik: dalam hitungan bisnis posisi modal saya di bidang kreativitas minus. Makin tambah umur tapi makin tak kreatif. Sebentar-sebentar puas, gampang capek, mudah ngantuk, selalu kepayahan setiap terbentur masalah yang seolah tanpa solusi. Kalo mungkin saya akan gulingkan penguasa dalam diri saya saat ini dan saya akan gantikan dengan Arief yang berumur 6 tahun: yang masih polos dan tak takut apapun. Ah, saya malu pada anak-anak muda yang dulu sering saya maki-maki ketika desainnya jelek, saya malu pada mereka yang tertunduk di hadapan saya menyetorkan revisi iklannya yang ke-8, set

Jatuh Cinta pada Dunia yang Tak Sempurna

Yup! Tepat sekali, saya memang pencinta dunia. Dunia yang kita tinggali ini begitu penuh warna, di dalamnya tersimpan seribu semilyar setrilyun misteri yang memompa adrenaline memancar deras. Dunia yang terus berteriak: go go go... Dan ya, saya memang pencinta dunia. Saat sore datang dan sinar matahari berangsur melembut dalam nuansa sapuan kuas raksasa oranye: dunia bergerak melambat. Tuhan menciptakan sore hari begitu indahnya, sehingga dalam situasi setegang apapun: sore memberikan suasana santai yang saya butuhkan untuk tetap tenang, untuk tetap nyaman. Dalam angan saya yang paling ekstrem, saya mengandaikan meninggalkan dunia ini di sore hari yang tenang saat banyak manusia beranjak pulang dari kerja. Saat-saat kita hadir utuh sebagai manusia, bukan desainer, direktur, pencopet, tukang becak atau penyanyi dangdut. Bukan pula aksesoris dan kulit-kulit lainnya. Di saat seperti itulah kelak: saya ingin menutup mata... Ah, tolong jangan tuduh saya sekular lantaran jatuh cinta pada yan

Mourinho

Gak ada hujan gak ada angin, malam ini datang berita yang mengejutkan itu: Mourinho meninggalkan Chelsea. Saya yakin ini dampak dari tidak disiarkannya EPL di TV umum, saat musim kompetisi berjalan saya belum pernah melihat Chelsea bermain. Saya tak mengikuti perkembangan perseteruan Mourinho - Abramovich. Rasanya memang kurang sreg, jadi penikmat bola via detik.com atau surat kabar, secara cuma baca reportase tak bisa melihat gerakan bola di- drible atau shooting ke gawang dengan akurasi tingkat tinggi. Tapi Mourinho akhirnya pergi, meninggalkan segudang prestasi. Juga segudang tanya. Hampir sama dengan perginya Fabio Capello, bahkan setelah mempersembahkan gelar La Liga ke Real Madrid. Dua sosok pelatih hebat yang harus pergi karena tak sepakat dengan pemilik klub, bukan karena tak berprestasi. Semenjak Thierry Henry pindah ke Barca awal musim kemarin, inilah berita terpanas di EPL minggu ini. The Special One - dengan segala bentuk keunikannya - adalah sosok fenomenal. Di kantor

Ramadhan di Ujung Jalan

Ahh, rindu itu menggunung: sahur gudeg di depan gereja saat pagi buta, buka puasa angkringan di pinggir sawah dengan backsound adzan maghrib yang sayup-sayup, tarawih yang meskipun banyak lubang tapi selalu diupayakan untuk meredakan jiwa dari deraan pekerjaaan. Takbir yang bersahutan dengan anak-anak berbaris membawa obor di sepanjang pantura di malam lebaran. Tinggal saya tertegun dalam bis malam yang membawa tubuh lelah ini untuk pulang dan menikmati lagi tanah suci tempat kelahiran. Ramadhan sudah mengintip di ujung jalan, dengan senyumnya yang menawan. Mampukah saya membahagiakannya tahun ini? Saya masih tertegun: rindu itu membuncah. Dada saya terasa penuh, mirip anak ingusan yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Ahh, Ramadhan: peluklah jiwaku dalam hangat cinta-Mu...

Alhamdulillah Tahun Ini Kalah

Jangan tanya pada saya mengapa tahun ini Petakumpet kalah. Jangan tanya mengapa meraih award terbanyak kok tidak jadi agency of the year . Saya sendiri juga tidak bertanya, saya sibuk bersyukur. Dalam kondisi serba pas-pasan, semangat tim saya masih tetap tinggi. Masih bisa kirim entry 45 karya. Masih bisa joged saat penyanyi melantunkan lagu dangdut di atas panggung. Masih bisa tepuk tangan barengan. Saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan logika penalaran mereka, merekapun tak protes. Tim saya hanya tertawa kecil, saya ada di sana: terharu saat saat sahabat saya Eko Eddi Sucipto (mantan Creative Had Petakumpet) masih bersedia dengan antusias naik panggung menerima award. Rasanya tak ada yang berubah: kebersamaan itu begitu kuat terasa. Pun saat makan bersama di Gudeg Mbak Sri: begitu banyak lelucon berhamburan, begitu banyak keisengan dan begitu keras tawa terdengar. Tak ada kesedihan karena baru saja kehilangan gelar The Most Creative Agency di Pinasthika 2007. Hanya ada sy

Terus Melangkah...

Satu yang saya pelajari dari Buku Pursuit of Happyness , saat keadaan memaksa kita untuk menyerah atau bertahan: kita harus terus maju. Saat sepasukan menyerang dan satu atau dua anggotanya tertembak tewas tepat di sebelah kita, kita harus terus maju. Kehidupan punya seribu sisi, yang setahu saya tak ada manusia yang mampu menjaga semuanya dalam kondisi sempurna. Selalu ada kekurangan, selalu ada kesalahan, selalu ada cacat. Saat kita merasa hidup tak berguna, saat orang-orang mulai menyalahkan, saat teman-teman terbaik mulai pergi meninggalkan, saat seolah-olah kita tinggal sendirian saja di bumi yang kejam ini, saat otak buntu bahkan linglung, saat doa tak terjawab, saat-saat kita merasa segala sesuatu menjadi tidak mungkin kecuali menyerah, teruslah melangkah maju. Meskipun selangkah, meskipun setengah langkah... Terus melangkah maju, itulah inti permainannya. Kesuksesan adalah bagaimana memahami yang tak dipahami logika, dan mengikuti keyakinan kita yang terdalam. Tuhan sudah tak s

Big Ideas are Like Wells

What is a big idea? The easy way out, would be to say that a big idea is something opposite to a one off, a stand alone idea. Another attempt: a big idea is an idea bigger than just one ad. That's a nice start; something like: a big idea is a container for more, other ideas. And I guess that is true. A big idea is like a well - it is a source for further thinking. It offers a basic thought that is interesting in itself but might also spark further thinking. Because, I agree to what I read from other planners: ideas can be too big. They can be so big that they rule out other ideas, fresh thinking and renewal. In particular ideas that are highly executional, visual tend to work as a harness rather than a springboard. Personally I like ideas based on compelling truths - some point of view that at least a vast group of people can easily embrace. When the all guiding thought takes the form of an opinion, when it is about taking sides, then it gets really interesting. Such ideas organize