Skip to main content

Tuhan Menganggur

Yang biasanya membuat hidup ini menjadi lebih sulit dijalani, seringkali karena kita terlalu serius memikirkannya. Bukannya berpikir serius itu salah, tapi terlalu-nya itu lho. Misalnya tentang Piala Dunia, setelah tim yang dijagokan keok: maka seolah Piala Dunia dengan segala gegap gempitanya tidak menarik lagi. Atau Ujian Nasional: setelah tidak lulus maka seolah belajar tidak perlu lagi. Atau tentang bantuan korban bencana alam: kalo gak nerima bantuan seolah hidup sudah berakhir.

Tapi meskipun kita mati besok pagi, berani taruhan dunia ini akan jalan terus. Meskipun Jogja diguncang gempa dahsyat sekali lagi, pasti masih ada yang akan membersihkan puingnya untuk lalu bangkit kembali. Meskipun ujian nasional diulang lagi, kalo emang kemampuannya mepet ya tetep harus mengulang.

Bukannya kejam, tapi dunia ini memang tidak pernah memberi tempat yang nyaman buat mereka yang manja. Jangan terbiasa mengasihani diri sendiri. Jangan juga memikirkan apapun terlalu serius sampai tidak bisa berbuat apa-apa. Berani hidup artinya berani ambil resiko. Orang meninggal aja masih ada resiko bisa dikuburkan dengan layak atau tidak, apalagi yang hidup. Kesalahan atau kegagalan itu biasa, namanya juga hidup.

Jalani aja semua ini dengan penuh cinta dan terima kasih. Kita punya pilihan untuk mengubah sebagian takdir kita agar jadi lebih baik. Sebagiannya yang lain yang tak bisa kita ubah diikhlasin aja: biar diurusin ama Tuhan.

Jangan dipikirin semua nanti tambah stres, juga kurang ajar. Masa' kerjaan Tuhan kita rebut juga. Nggak keren ah kalo Tuhan jadi pengangguran...

Notes: Tapi ngomomg-ngomong: kenapa saya jadi sewot begini?

Comments

Anonymous said…
jadi ingat postingan saya tentang merasa penting.
Saya barusan baca postingannya Mas Firman 'Merasa Penting' dan sangat setuju: ada benang merahnya. Mungkin karena saya juga pernah baca Tuesday With Morrie (tapi versi Indonesia-nya). That book is very very inspiring..
Anonymous said…
Greets to the webmaster of this wonderful site! Keep up the good work. Thanks.
»
Anonymous said…
terimakasih! posting ini telah membuat saya tambah bersemangat! saya kebelakangan ini merasa hidup terlalu sukar, hingga terasa malas menjalaninya.. tetapi apa erti hidup andai tidak berisiko.

samada org suka atau tidak, jalani sahaja hidup ini.. semua ketetapan ini adalah tetapan ilahi yang harus untuk diredhai

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat