Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2006

Apa Adanya

Tidak mudah buat seseorang yang telah memiliki 'posisi tertentu' untuk tampil apa adanya, tanpa topeng. Seolah setelah masuk strata tertentu dalam lingkungan sosial kita, jabatan kita, prestasi kita, kekayaan kita: banyak hal yang kemarin bebas kita lakukan menjadi serba tidak pantas, tidak sopan, tidak boleh. Secara sadar, kita menaruh belenggu emas dalam diri kita dan membawanya kemana-mana, meskipun terasa membebani tetap kita seret-seret terus karena hampir setiap orang melakukan hal yang sama: seolah memang seperti itulah adanya dari dulu. Coba bayangkan: pantaskah seorang Menteri mengikuti lomba foto amatir tingkat kecamatan? Pantaskah seorang kyai ikut lomba balap karung? Pantaskah Nadine Candrawinata menimba di sumur? Pantaskah Juri Citrapariwara ikut lomba poster anti korupsi? Pantaskah seorang Raja mengepel lantai istananya sendiri? Menurut saya: sangat pantas! Hanya satu catatannya: selama ia jujur pada dirinya sendiri dan merasa nyaman melakukan itu semua. Kita ini

OOT: Ijinkan Saya Jualan

Seperti yang saya duga, posting ini akan menimbulkan perdebatan serius. Beberapa teman mencuci saya habis-habisan. Berikut kira-kira comment yang saya terima: Ngapain dimuat disitu, cukup klien aja yang tahu kalo diskonnya cuma 2%. Ndak usah diumumkan terbuka. Mas jangan jual murah donk! Itu namanya tidak menghargai kreativitas.. Masa' Petakumpet jualan obral begitu. Kasihan brand-nya Mas.. Saya jadi inget postingan Herman Saksono: ketika semua orang melihat apa yang kita lakukan, maka rasanya kita tak bebas lagi. Rasanya diawasi terus dan takut salah. Akibatnya takut ngapa-ngapain. Dan tidak berbuat apapun. Tapi untungnya saya sudah selesai dengan semua itu. Sepanjang keyakinan saya mengatakan apa yang saya lakukan bener dan untuk tujuan yang bener, terjadilah apa yang harus terjadi. Berikut tanggapan saya: Mungkin teman saya merasa saya sedang menjemur celana dalam di depan rumah: tidak salah tapi kurang pantas . Jika fee agency yang kecil dianggap aib dan hanya pantas dimasukka

Utopi

Apa yang terindah dari sebuah keindahan? Keindahan itu sendiri.

Being Stupid is Not A Mistake

Rasanya seneng sekali jika kita menemukan ilmu baru. Bila kita menggoncangkan zona kenyamanan kita, memasuki wilayah pemahaman baru dan menyadari bahwa dalam hal tertentu kita merasa begitu bodoh. Sebenernya tanpa mengambil resikopun, segala sesuatunya mungkin akan tetap baik-baik saja. Tapi jika kita ingin jadi lebih baik: mengambil resiko itu bukan pilihan, melainkan keniscayaan. Gara-gara pengin tampil beda, blog ini kemarin sempat under construction karena kejahilan saya mengobrak-abrik script -nya. Teks dan pict -nya berantakan bahkan mau kepikiran buat di- restore karena begonya saya. But Thanks God , akhirnya jalan keluar itu datang karena kengeyelan saya. Bukan dari kemampuan saya tentunya, tapi dari seorang teman yang merasa begitu prihatin melihat blog saya yang amburadul. Thanx to Mr. Eko atas kebaikannya memperbaiki script blog ini. Dan buat temen-temen semua yang ingin belajar apapun: jangan kuatir terlihat bodoh . Selalu tersedia banyak Eko di sekitar Anda yang siap memb

A Must Read Book

A Tribute to Hardwork

After several bad times, it's nice to have the feeling as a winner again. These ads have won Gold and Silver awards as Metropolis Best Print Ad. Category in Jawa Pos Ad.Festival 2006. And what makes me proud is that I don't do these artworks. Our team did it very well, saving me from being worried. For these, I have to say more than thank you to Eko and all creative teams. Also to Apep as Marketing Head. And to Indra, Prian and Rony as models. Now I have to walk to next step: celebrating it with all team, asking them to forget these awards and trying to get some more.

Sekeping Kebanggaan

Tulisan singkat dari Prof. Yohanes Surya Beberapa Kesan Dari Olimpiade Fisika Dunia Ke-37 di Singapore 2006 Waktu upacara pembagian medali, Duta besar kita duduk di samping para duta besar dari berbagai negara seperti filipina, thailand, dsb. Waktu honorable mention disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia. Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan), "Kok nggak ada siswa Indonesia". Dubes kita tersenyum saja. Kemudian setelah itu dipanggil satu persatu peraih medali perunggu. Ada yang maju dari filipina, thailand, kazakhtan dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya "kok nggak ada siswa Indonesia?" Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami dubes yang siswanya dapat medali perunggu. Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masih SMP) dengan peci dengan mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkan Muhammad Firmansyah Kasim...dari Indonesia... Saat itu dubes negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka b

Rebranding Indonesia: 2006-2010

Seeing the future is never easy. Some predictions may happen, some maybe failed. But there is an easiest way to make a prediction comes true: by creating it. Than just predict it, we better work together to realize it. Part by part, piece by piece. And do it percistently, whatever it takes. The government (trough minister of trade, industry and small medium enterprises) has a road map to build the creative economy in Indonesia: that's a good start. Now it backs to our creative people: are you ready to create a difference? It's the best chance to become 'Soe Hok Gie' of this destructive creative world. Live can't wait. Future can't wait. If you can not take the responsibilities, someone else will. Are you ready?

Life's a Dream

What you gonna do with your Life? When you gonna spend your time? The way that you've always wanted When you gonna make up your mind? You won't get anywhere until You know what it is you really want to do And when you know where you're going to There'll be no stopping you If only you could remember your dream You could be all the things you've always wanted to be What's been stopping you all this time? The worst thing that could happen ain't as bad As you thought it would be When you gonna go out and shine? Cos sitting around just thinking about it Ain't ever gonna do you any good And when you know where you're going to There'll be no stopping you If only you could remember your dream You could be all the things you've always wanted to be + From Lighthouse Family

Tujuh Jam di Denpasar

Sebenarnya ini pengalaman yang biasa-biasa aja. Tapi entah kenapa saya pengin tulis sekedar sebagai catatan perjalanan. Hari Selasa saya harus ke Denpasar untuk kirim brosur Jiwasraya. Berangkat dari Jogja dalam kondisi setengah ngantuk jam 21.00 WIB (pesawat delay seharusnya 20.45). Sempat tertidur saat nungguin boarding , untung yang manggil kenceng sehingga bangun dan ikut terangkut. Landing di Denpasar jam 23.00 WITA langsung naik taxi ke Hotel Ramada. Hampir tengah malam, jalanan sepiii banget. Pengiriman selesai hanya 1/4 jam udah plus ngobrol lalu jalan ke Kuta Legian: change status jadi petualang. Nyari warnet buat membunuh waktu karena flight balik ke Jogja jam 06.00 besok. Dan... tidak menemukan satupun yang buka 24 jam. Yang buanyak hampir tiap 10 meter justru minimarket macam Circle K (keluh!). Starbucks juga tutup. Hard Rock Cafe dan beberapa bar emang masih buka: tapi itu bukan dunia saya. Di Kuta aja saya udah jadi stranger , apalagi masuk ke sana: jadi alien dunk! La

Sebelum Pulang Kantor

Sebelum Anda meninggalkan kantor seusai jam kerja yang melelahkan, mari sempatkan memeriksa hal-hal kecil berikut. Apakah air minum Anda masih tersisa? Bila ya, teguklah habis, atau Anda bisa menyiramkannya pada tanaman ruangan yang juga butuh kesegaran. Setiap tetes air tentulah berguna. Jadi jangan sia-siakan. Periksa pula, apakah lampu, pendingin ruangan dan komputer Anda masih menyala? Bila ya, segera matikan. Meski bukan Anda yang membayar tagihan listriknya, namun itu bukan alasan untuk boros. Luangkan juga waktu untuk menengok, apakah masih ada rekan-rekan yang bekerja hingga larut? Bila ya, alangkah manisnya bila Anda sapa sejenak. Meski Anda tak membantu menyelesaikan pekerjaannya, namun kehangatan selalu meringankan beban dan mengobati kelelahan. Di balik hal-hal kecil seringkali terselip butir-butir mutiara makna yang tak ternilai. Terlebih lagi, bila itu kita lakukan atas dasar kepedulian dan kehangatan pribadi. Berikan perhatian tulus dan penuh kasih pada apa-apa yang ada

Someday at 2010

www.esposto.com/IMG_0021.jpg God, please listen to me. I will be here to make a history...

Tuhan Menganggur

Yang biasanya membuat hidup ini menjadi lebih sulit dijalani, seringkali karena kita terlalu serius memikirkannya. Bukannya berpikir serius itu salah, tapi terlalu -nya itu lho. Misalnya tentang Piala Dunia, setelah tim yang dijagokan keok: maka seolah Piala Dunia dengan segala gegap gempitanya tidak menarik lagi. Atau Ujian Nasional: setelah tidak lulus maka seolah belajar tidak perlu lagi. Atau tentang bantuan korban bencana alam: kalo gak nerima bantuan seolah hidup sudah berakhir. Tapi meskipun kita mati besok pagi, berani taruhan dunia ini akan jalan terus. Meskipun Jogja diguncang gempa dahsyat sekali lagi, pasti masih ada yang akan membersihkan puingnya untuk lalu bangkit kembali. Meskipun ujian nasional diulang lagi, kalo emang kemampuannya mepet ya tetep harus mengulang. Bukannya kejam, tapi dunia ini memang tidak pernah memberi tempat yang nyaman buat mereka yang manja. Jangan terbiasa mengasihani diri sendiri. Jangan juga memikirkan apapun terlalu serius sampai tidak bisa be

Hello World (Again)

When morning comes, there always be a hope...

Catatan Dari IYDEY 2006

Sepuluh finalis dari empat sektor desain telah terpilih dalam kompetisi International Young Design Entrepreneur of the Year 2006 (IYDEY) . Dari sembilan finalis yang akhirnya hadir dalam penjurian final ini, telah terpilih seorang pemenang yang akan mewakili Indonesia dalam pameran “100% Design Show” di London, Inggris. Berikut ini daftar nama finalis IYDEY yang hadir pada penjurian babak final berdasarkan abjad: 1. Andi S. Boediman, Admire & Digital Studio 2. Denny Willy, Product Design 3. Djoko Hartanto, Kineto & Majalah Concept 4. Oky Kusprianto, Architect/Interior 5. Leonard Theosabrata, Product Design 6. M. Arief Budiman, Petakumpet 7. M. Ridwan Kamil, Architect, Urban Design 8. Wahyu Adhitya, Hello;Motion 9. Wisman Tjiardy, Netpolitan Juri di babak final ini adalah: Hermawan Tanzil (Leboye), Irwan Kamdani (PT Datascript), Isandra Madin (Andra Matin Architect), Kafi Kurnia (Marketing Consultant), Yudhi Soerjoatmodjo (British Council) Pengumuman pemenang IYDEY 2006 dil

The Last Day: Face The Destiny

Tanggal 1 Juli jatuh pada hari Sabtu, saat kantor libur. Masih capek karena barusan datang dari Jakarta tadi pagi. Saya tahu dan gemetar bahwa hari ini saya harus menghadapi takdir yang saya rencanakan sendiri. Masih ada harapan karena hari itu saya bersama Presdir merencanakan ketemu dengan seseorang yang punya link cukup kuat dengan beberapa Big Boss , jam 21.00. Para pembaca yang saya cintai: Saya GAGAL . Sampai jam 24.00 malam ini setelah pertemuan selesai. Bapak itu tertarik tapi saya tidak bisa pressure untuk tanda tangan malam itu: nanti saya bisa dituduh memeras. Dan jumlah yang berhasil saya kumpulkan tidak mencapai 600 juta. Bill Gates, Steve Jobs, Jose Mourinho belum memberikan respon. Pak Tung belum membalas email saya. Rencana saya deal dengan calon investor yang lain pada tanggal 1 Juli, diundur tanggal 7 Juli. Thank God! Tapi ada beberapa catatan saya, diantaranya: Terciptanya Principal deal untuk ratusan juta rupiah (saya tidak boleh menyebut angka dulu) dari calon inv