Skip to main content

Siaplah Berubah, Tetaplah Tersenyum

Malam ini gak sengaja buka arsip-arsip lama nemu tulisan lucu di awal-awal Petakumpet sebelum muncul embel-embel PT di depannya. Sebuah catatan ringan, tertanggal 15 Juni 2002. Saya posting lagi supaya kita belajar dari sejarah, termasuk benar dan salahnya:

Tidak terasa perusahaan kecil ini telah menjalani dunia kreatifnya lebih dari 2 tahun, atau kalau mau dipas-pasin: 2 tahun 5 bulan 15 hari. Dari studio kecil berisi gerombolan manusia yang jarang mandi menjadi sebuah komunitas yang mulai terstruktur dengan jadwal kerja dan gaji yang mulai bisa dirutinkan. Dari order sekelas ucapan terima kasih dan beberapa puluh ribu menjadi perusahaan dengan pencapaian omzet lebih dari 1 milyar (terhitung sejak September 1999 - Juni 2002).

Dan betapa kita harus bersyukur atas semua itu: dengan terus bekerja dan terus berfikir bagaimana membuatnya bisa lebih berkembang, lebih besar, selalu siap balapan dengan perusahaan kompetitor yang – biasanya - lebih besar, tidak jalan di tempat apalagi atret ke masa lalu.

Kita mengadakan rapat agak serius terakhir kalinya adalah ketika menerima 3 staf baru, 25 Februari 2002. Yang lebih serius sebelumnya di Kaliurang: waktu Rapat Tahunan, 4-5 November 2001. Betapa jarang ya kita rapat? Apalagi dengan snack selengkap ini (hmmmm…).

Dan dari 3 staf baru itu, sekarang yang tersisa tinggal 1. Kita harus bersyukur dengan itu, sepenuhnya. Mereka yang tetap tinggal atau memilih meninggalkan tempat ini semoga akan mendapatkan yang terbaik buat dirinya sendiri maupun buat perusahaan ini. Ini adalah siklus yang sangat wajar di perusahaan manapun, di belahan dunia manapun. Tidak mudah memang menerima hal-hal buruk dengan besar hati, tapi untuk menjadi dewasa dan kuat: perusahaan ini harus mengalaminya. Dan keyakinan saya mengatakan: kita akan tetap survive dengan cobaan kecil ini. Dan kita akan menjadi lebih kuat.

Siapa saja akan masuk dan keluar dari perusahaan ini: setelah belajar dan menjadi lebih pintar karenanya. Dan selalu begitu. Perusahaan yang baik akan selalu menghargai orang-orangnya yang akan bekerja, sedang bekerja maupun yang pernah bekerja di perusahaan itu dengan perlakuan yang baik. Dan kita mulai dari sini, dari perusahaan kecil ini.

Besok 7 Juli 2002, kita akan kedatangan Bagoes setelah kepergiannya yang lebih dari 2 tahun ke Cape Town. Sesudah bersama Itok dan saya menyiapkan sedikit dasar – aslinya baru setengah mateng sih – untuk sistem manajerial Petakumpet ke depannya. Nah, Bagoes akan kembali sebagai Managing Director. Saya hanya ingin memberitahu dan menyiapkan teman-teman sekalian di sini untuk sebuah perubahan di perusahaan. Saya belum akan tahu sebesar apa perubahan itu akan terjadi – diskusi tentang itu belum selesai – tapi intinya: we need to build a better and faster company. Tidak ada yang perlu ditakuti. Manusia yang ingin maju selalu mencintai perubahan dan matanya berbinar untuk menyongsongnya. Tiap hari umur kita bertambah, pengalaman kita semakin luas, tujuan hidup kita semakin jelas: selalu ada perubahan dalam diri kita karena seperti itulah hukum alam.


Let’s face it, together. Let’s make us better persons. Let’s build – again – our great teamwork.

Tidak ada hal buruk yang akan terjadi jika kita bisa membangun komunikasi yang baik dengan saling mempercayai satu sama lain: a great teamwork is built by trust. Saya tahu betapa beratnya melaksanakan itu dalam kenyataan, tapi saya yakin jika kita sudah mencoba menerapkannya, hasilnya pasti akan sangat dahsyat.

Di rapat sore ini, saya ingin kita semua berdiskusi dengan sangat asyik. Mengingat saya dan Itok tidak begitu hobi rapat, saya berharap teman-teman memanfaatkan semaksimal mungkin sore yang indah – dan jarang-jarang - ini untuk mengeluarkan semua uneg-unegnya, complain, kritik atau apapun yang bisa membuat perbaikan bagi perusahaan ini, buat nasib teman-teman semua, minimal bisa membuat diri kita sendiri lebih bahagia.

Saat ini, saya tidak akan presentasi hal-hal teknis menyangkut program dan segala macam, semuanya ada di tulisan saya yang satu lagi. Saya cuma ingin menitipkan sebuah keyakinan penting supaya kita bisa terus jalan ke depan dengan kepala tegak dan mata bersinar:

“The Future belongs to those who believe in their beauty dreams.”
(FD Rosevelt)

Mari bermimpi dan terus bekerja keras. Hidup ini akan terlalu membosankan jika diisi bangun pagi yang terpaksa karena harus masuk kerja setiap pagi, menjalankan tugas demi gaji semata lalu pulang kelelahan dan istirahat panjang di rumah saking capeknya. Lalu tidur dengan banyak pikiran karena merasa tertekan di tempat kerja. Besoknya berulang. Terus-menerus seumur hidup. Betapa celakanya!

Maka marilah bermimpi. Saya punya stok mimpi yang sangat banyak, saya akan terus menambahnya setiap hari. Yang benar-benar bermanfaat buat orang banyak akan saya coba presentasikan ke teman-teman – dan sangat boleh ditolak jika tidak kontekstual - untuk kita wujudkan bersama-sama.

Terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya. Semoga kita masih akan bersama-sama ketika jumlah kita tidak lagi belasan orang seperti sekarang tapi mungkin lebih dari seratus orang.

Jika perusahaan ini makin maju dan besar, seharusnya teman-temanpun akan menjadi maju dan besar bersamanya. Jika tidak, maka pasti ada yang salah dengan pengelolaan perusahaan ini. Itu saatnya teman-teman berteriak untuk meluruskannya, mengkritik atau berdemo. Jika kelak perusahaan ini dikelola oleh orang-orang jujur dan mencintai kemanusiaan, maka biaya protes dan demo itu akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.

Dan tetaplah selalu tersenyum. Tetaplah menjaga nyala semangat dan optimisme itu supaya tidak mudah padam ketika ada angin meniup atau badai menerjang. Semoga hidup kita menjadi lebih indah dan lebih baik dengan itu.


Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat