Skip to main content

Contoh Kegagalan Saya

Awalnya ada email dari Amrie Noor di milis CCI :

Dear All,Mohon info CP brand activation agencies/specialist dong. Preferably the local ones.
thx, amrie


Reply dari saya:

Jika udah dicoba semua belum ada brand activation agencies/specialist yang pas, boleh kontak kesini. Tapi tolong, hanya jika kepepet aja dan emang butuh yang bener-bener pas. Jika belum kepepet banget sebaiknya ya jangan..

PT. Petakumpet, Gedongkiwo MJ I No. 1001 Yogyakarta 55142, Telp. 0274-373847, CP: M. Arief Budiman, S.Sn (081578700xxx)

Kemungkinan yang terjadi kenapa saya gagal mempengaruhi calon klien (disingkat CK):

  • CK belum kenal saya, sayapun belum kenal dia (nah, klop kan?)
  • Karena terpengaruh kata-kata saya maka CK pengin nyoba-nyoba dulu agency Jakarta
  • CK tersinggung karena merasa reply email saya arogan (dengan kata lain: CK orangnya perasa)
  • Dipengaruhi oleh agency temannya yang tersinggung dengan email saya (dengan kata lain: CK & agency yang tersinggung itu kumpulan orang perasa)
  • CK berfikir Jakarta – Jogja perlu sehari semalam naik bis/kereta alias jauuuh banget sehingga repot jika akhirnya deal (padahal dia aktif di milis dan via YM bisa kontak real time)
  • CK emang belum kepepet
  • CK pengin ngirit, gak jadi kontak karena yang tersedia hanya no. hp & telepon interlokal (bukan lokal)
  • CK butuh agency yang serius, bukan agency of the year yang penuh humor begini
  • Emang belum rejeki saya dan tulisan ini terlalu mengada-ada


Comments

thomasdian said…
CK= CongKak
:/
Mmmm.. Tenkiu, banyak yang bilang ;)
godote said…
:) funny post
Makasih telah mampir Mas Godot, semoga saya masih punya sisa-sisa keisengan yang tumbuh subur waktu kuliah. Sukses selalu Mas :)

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat