Skip to main content

Creative Dream Team

Ini uneg-uneg saya buat yang punya cita-cita sama: pengin dapetin award di ajang kompetisi kreatif internasional. Bisa AP Adfest, Clio Award, whatever.. Dari orang yang belum pernah masuk nominasi Citra Pariwara, apalagi dapat awardnya (Hik!) Tapi belum putus asa buat berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi lagi.. (paling tidak sampai detik ini).

Mungkin nggak ya Creative Circle bikin Program Khusus yang tujuannya jelas: buat bikin karya iklan untuk berkompetisi di tingkat internasional, dengan team leader yang credible dan jangka waktu yang ditentukan untuk pencapaiannya. Targetnya bisa setahun kedepan, atau monggo deh terserah. Melibatkan insan kreatif seluruh Indonesia, tentu mereka yang diseleksi sehingga layak disebut terbaik.

Dari sudut pandang sempit saya, upaya itu sekarang dilakukan sendiri-sendiri di tiap agency (ato emang harus begitu ya?). Tapi jika sampai penyelenggaraan Citra Pariwara 19 tahun tidak mencapai hasil yangdiharapkan di tingkat internasional, tidak mungkinkah ada sesuatu yang 'salah' di sana?

Saya membayangkan qta punya creative dream team yang akan mengangkat nama Indonesia di tempat terhormat. Sehingga brand bangsa kita tidak hanya dikenal karena korupsi dan kemiskinannya doank..

Nanti dibikinin workshop khusus para pendekar itu, datengin pembicara dan mentor yang credible, dengan dukungan biro iklan besar dan media untuk pendanaannya. Dikurung di satu tempat misalnya seminggu penuh (sebulan juga boleh) untuk bikin strategi kreatif sampai FAW atas sebuah (atau beberapa) project campaign dari klien yang emang welcome dengan ide International Award achievement.. Hei, bukankah Gunn Report bilang 80% Iklan Award Winner itu menjual?

Maaf kalo usulan ini kayak igauan di siang bolong, tapi saya cuma pengikut Mas Budiman yang pengin jadi relevan, meskipun harus menjalani lanturan yang 'awal'nya bisa jadi abstrak dan mengada-ada begini.. Tentu akan ada pro dan kontra, realistis atau tidak realistis atas ide telanjang ini, tapi bukankah untuk tujuan mulia itu milis ini dibuka?

Saya percaya impossible is nothing.. tagline Adidas sialan itu menteror saya tiap detik, yang gemas melihat 249 juta lebih bangsa Indonesia kok gak bisa bersaing ama Thailand bahkan Singapura..

Silakan ide ini ditanggapi, dikritik, dihajar juga boleh.. Setiap mimpi memang harus dibenturkan realitas, sekeras-kerasnya, biar kita semua bangun dari tidur... Mari kita mulai dengan niat baik, semoga hasilnya bisa cukup 'shocking'..

Tanggapan Miliser:

Naomi wrote:
Betul! Kerinduan seperti yang diungkapkan Mas Arief dan Mas Herdiyanto juga yang mendorong saya ndaftar milis ini. Jadi...Kapan??


ari wwok wrote:
sepertinya hal ini pernah dibahas di milis ini, klo tidak salah sih mau buat scam ad gitu... thomS design wrote:Saya setuju dengan usulan bung Arief, sangat sangat setuju... dan sedikit ingin memberi masukan/tambahan, nanti kalau sudah ada creative dream team mungkin sekiranya mau untuk mendidik yg muda2 untuk jadi dream team di masa berikutnya...ya sebagai pewaris gitu..Karena saya lihat aduh...kok yang newbie jarang di "sentuh" ya?hehehe...

harun wiranto wrote:
We're simply not creative enough to be acknowledged. no excuse.

Syamsudin wrote:

Orang konsepnya aja juga Dream Team....jadi ya...masih dalam mimpi aja..hehehe.... Relevan sih relevan cuman belum realistis untuk saat ini.... lagi pula, harus cari clien yg harus bisa diajak gila...sabar-sabar.....ntar pasti juga dapet citra pariwara......tahapan awal kan udah dilalui...(pinasthika).....ya...tunggu tahap berikut nya....gitu loh....!!

Comments

Popular posts from this blog

Kunci Sukses Bisnis (3)

Sempat terjadi dalam periode kehidupan saya saat awal-awal bersama teman-teman memulai Petakumpet, waktu 24 jam sehari rasanya tak cukup. Hari-hari itu begitu melelahkannya, rasanya tak kuat saya menyelesaikan begitu banyak tanggung jawab menyangkut komunitas, pekerjaan, kehidupan persoanl saya yang berantakan. Saya pun mengadu pada Allah,"Ya Allah, jika sehari bisa lebih dari 24 jam rasanya saya akan punya kesempatan lebih banyak untuk menyelesaikan semua tanggung jawab saya..." Tapi rasanya Allah tak mendengar doa saya. Atau saya nya yang tak punya kemampuan mendengarkan-Nya. Pekerjaan seperti nya mengalir tak habis-habis, ada duitnya emang, tapi duit nya pun mengalir lancar keluar tak pernah terpegang barang sebentar. Hidup saya begitu capeknya, badan pegel-pegel tiap malam, Sabtu Minggu pun dihajar pekerjaan. Saat-saat seperti itu, saya melihat buku karangan Stephen Covey The Seven Habits of Highly Effective People di Shopping Center (pusat buku murah) Jogja. Dengan

Jadual Diskusi dan Bedah Buku

Berikut beberapa jadual diskusi, talk show atau bedah buku yang udah masuk di Bulan Ramadhan (September) sekaligus menjawab beberapa imel yang menanyakan ke saya kapan ada diskusi buku Jualan Ide Segar: Bedah Buku Jualan Ide Segar (M. Arief Budiman) dan Mata Hati Iklan Indonesia (Sumbo Tinarbuko) di Diskomvis FSR ISI Yogyakarta. Kamis, 11 September 2008 jam 15.00 - 18.00 WIB. Juga menampilkan Sujud Dartanto sebagai pembahas. Untuk Mahasiswa ISI Jogja dan Umum (Free) Ngopi Bareng Penjual Ide Segar di Melting Pot, Sabtu, 13 September 2008, 20.00 - 22.00 WIB, Untuk Umum HTM Rp 15.000,- (Free 1 cup Coffee) Sarasehan Keajaiban Berbisnis Ide di ADVY (Akademi Desain Visi Yogyakarta), Senin, 15 September 2008, 09.00 - 12.00 WIB, untuk Mahasiswa ADVY (Free) Yang segera menyusul adalah Diskusi dan Bedah Buku di Jurusan Komunikasi UGM, semoga juga bisa terlaksana di Bulan September ini. Buat temen-temen silakan hadir untuk meramaikan proses belajar kreatif yang tentu saja sangat fun dan menyena

Filosofi Ember

Mengapa kita yang telah bekerja keras dari pagi buta sebelum subuh sampai lepas Isya' bahkan larut malam sampe rumah, tapi rezeki tetep seret? Mengapa kita telah membanting tulang sampai capek-capek pegal tapi ATM  tetap kosong dan tiap tengah bulan keuangan masih minus? Mengapa uang yang puluhan tahun kita kumpulkan sedikit demi sedikit tiba-tiba habis tandas didongkel maling saat kita pergi? Mengapa kita sakit-sakitan tak kunjung sembuh? Mengapa hidup ini makin lama makin sulit kita jalani dan rasa-rasanya kebahagiaan itu cuma milik orang lain dan bukan kita? Saya mengalami sendiri sulitnya mencari jawaban, saat pertanyaan di atas tak sekedar memenuhi kepala saya tapi menyatu dalam setiap tarikan nafas saya. Rasa bingung itu, capek itu, gelapnya perasaan saat membentur dinding yang tebal dan tinggi, sesak nafas saat masalah-masalah memuncak. Pencarian itu membawa saya pada sebuah benda: ember .  Ember? Kok? Bagaimana bisa ember menjawab persoalan seberat